among us

Tuesday 5 May 2015

Delapan Jam Terkatung - katung di Selat Lombok

Dalam perjalanan liburan yang kemarin, salah satu rute yang diambil adalah Lombok-Bali dengan naik ferry. Alasan utamanya adalah menghemat duit, tapi yang terjadi justru kita malah rugi secara waktu dan tenaga. Semuanya berjalan mulus saat kita meninggalkan hotel di kawasan Senggigi dan menuju Pelabuhan Lembar, Lombok.

Buritan Ferry Lembar - Padang Bai


Sampai di pelabuhan, hal yang buruk sudah terjadi, para calo langsung mengerubungi kita yang mau ke kapal. Pada akhirnya, kita ditawari tiket bus sampai ke Terminal Ubung, termasuk tiket ferry semuanya Rp175.000. Mahal ? Mungkin... sebab waktu itu saya sendiri pusing mendengar celotehan mereka dan tidak berpikir dengan tenang.

Setelah bayar , naik ke kapal, pertama kali kita duduk  di dek utama selama 1 jam. Bosan karena pemandangan yang tertutup, kita naik ke geladak atas setelah hujan reda. Ombak yang mula-mula tenang saat di Pelabuhan Lembar ternyata berubah jadi ganas di tengah Selat Lombok. Ferry oleng ke kiri dan kanan dengan kuat, kalau orang yang tipe suka mabuk kendaraan, dipastikan sudah muntah. Bersiaplah dengan obat anti muntah.

Di kapal juga tidak banyak aktivitas yang dilakukan, keliling geladak atas bawah depan belakang, foto-foto, main , tidur, makan dan akhirnya cerita dengan turis asal Jerman , ibu dan anak soal banyak hal. Menurut info, kapal ferry seharusnya memakan waktu 4-5 jam sampai di Pelabuhan Padang Bai, tapi kenyataannya sampai 8 jam! Kita berangkat pukul 13.00 WITA, dan para penumpang mulai riuh saat sudah pukul 19.00 WITA, kapal belum juga sandar di pelabuhan. Ada turis yang putus asa bertanya-tanya terus-terusan sama kru kapal karena dia mau naik pesawat jam 21.00. Dengar-dengar, ternyata dermaga di Pelabuhan Padang Bai cuma ada dua, dan sialnya satu dermaga sedang dalam perbaikan...bandingkan dengan dermaga di Pelabuhan Lembar yang ada 5 dermaga.

Akhirnya, kapal berlabuh juga pada pukul 21.00 WITA, dan semua penumpang masuk ke bis. Celakanya, tiket calo tadi kasih nomor tempat duduk asal, sehingga akhirnya terjadi sedikit selisih paham. Untungnya, kita cuma sampai Terminal Ubung sehingga tidak terlalu menggangu penumpang lain yang ke Surabaya. Menurut Bapak yang duduk di sebelah saya, lain kali ambil bis yang dari Mataram lebih baik daripada naik di Pelabuhan Lembar. Go Show untuk naik bis kemudian di Pelabuhan Padang Bai juga tidak direkomendasikan apalagi kalau malam. Tidak diketahui bagaimana nasib si bule yang mengejar pesawat jam 21.00, sampai di Terminal Ubung kita ambil taksi Rp150.000 ke daerah Kuta. Sampai di Kuta, check in hotel, masuk kamar dan tidurrr....Mimpi buruk itu usai sudah.

1 comment:

  1. Eh busyet sampai 8 jam, kapan lalu gw cuman 4 jam dan tertidur pulas hehehe

    ReplyDelete