among us

Sunday 27 October 2013

Dibalik Cerita Liburan PEN - HDY

Seperti kebanyakan perjalanan, tentu ada cerita suka dukanya...nah, di sini saya akan bagikan beberapa cerita kecil dan mungkin remeh yang terjadi sepanjang perjalanan liburan PEN - HDY kemarin....cekidot!



1. Sebenarnya, saya tidak tidur menjelang keberangkatan ke PEN...bukan karena apa-apa, tempat saya tidur di KNO ternyata dekat dengan bangunan tennant yang sedang dibangun (24 jam tanpa henti!) dan waktu pindah ke mushalla, mushallanya dingin betul...brrr.....

2. Waktu coba mau tidur di pesawat, eh...lampunya dipadamkan cuma 15 menit doang..(ya iyalah...KNO-PEN kan cuma seberang selat....)

3. Kesalahan fatal : saya gak bawa uang receh buat naik bus ke Komtar...dengan terpaksa saya kasi RM3 ke supir...eh, ternyata di dalam ada abang-abang yang juga dari Medan bawa satu kantong plastik uang receh...hadeeuuhh...tau gitu tadi minta tukar....

4. Tiket van ke HDY adalah RM30 sedangkan sebaliknya di HDY ke PEN, bayarnya 400 baht...nggak tau kok beda gitu (padahal, van nya isi bensin di wilayah Malaysia yang bensinnya disubsidi....Thailand tidak ada subsidi...).

5. Harga barang dan makanan di Thailand kok rasanya sama aja...yang murah saya beli cuma air mineral , 7 baht untuk 600ml...lainnya, harganya sama kayak di Indonesia berdasaran pengamatan di 7-11 di Thailand...

6. Waktu di Imigrasi Thailand, sebenarnya saya pengen buang air kecil. Maka pergilah saya ke WC yang kondisinya alakadarnya dan bayar 5 baht. Tau apa yang terjadi? Si petugas mengembalikan pakai 20 sen ringgit, bukan 2 baht karena tarifnya 3 baht...Entah karena si abang tau kita mau ke Malaysia atau kebetulan ringgit waktu itu lebih rendah dari baht...Eh, pas saya lihat WC di bagian Imigrasi Malaysia, ternyata gratis....tau gitu tahan aja sampai ke wilayah Malaysia...

7. Kesalahan fatal lain : Saya kira Gurney Drive (lihat gambar di atas yang diambil dari area Gurney Drive) ke Jetty, tempat pool bus RapidPenang hanya 1-2 km...maka saya putuskan jalan kaki...ternyata...saya jalan kaki 1 jam 15 menit ! berarti hampir 5 km jaraknya. Sampai di pool bus, pukul 20.15 dan berangkat pukul 20.25, sampai di bandara pukul 21.15.

8. Karena saya tiba pukul 21.15 dan penerbangan berangkat pukul 22.05 saya sempat diomelin petugasnya...katanya sih check in dah lama tutup, untung yang petugas counternya masih mau melayani...nyaris gak bisa pulang...-_-"

9. Pasembur yang saya bawa dari Malaysia selamat sampai ke rumah, hehe....(yang ini kurang penting).

Sunday 20 October 2013

Epilog : Pra Keberangkatan Trip PEN - HDY

Setelah sebelumnya saya memutuskan untuk mengambil pilihan naik Damri yang terakhir untuk ke bandara Kualanamu, maka saya pun bergegas untuk ke pool bus yang terletak di salah satu mall di Medan. Setibanya di sana pukul 21.30 , eh...ternyata petugasnya bilang udah mau berangkat. Lah, saya mana waktu itu mau ke toilet dan mau ambil uang aja gak sempat, karena petugas bilang bus akan segera berangkat. Untung saya nggak ketinggalan, kalau nggak terpaksa deh naik taksi....




Naik ke bus, yang busnya ukurannya lebih kecil dari bus Damri yang di Jakarta, ternyata yang naik cuma 3 orang termasuk saya. Setelah cerita-cerita , ternyata si abang yang penumpang juga berangkatnya jam 7 pagi dan sengaja naik Damri supaya murah dan nggak ketinggalan. Haha...ternyata ilmu pengiritan kita sama dan setipe. Di tengah jalan, petugas mengutip ongkos yang besarnya Rp15.000 dan kemudian dikasi tiket. Perjalanan mulus sampai ke bandara, kurang lebih 1 jam dari berangkat.

Di bandara, sudah jelas...saya mencari toilet dulu dan ATM buat ngambil uang. ATM di lantai paling atas sih, OK dan bagus. Nah, toilet yang di lantai bawah waktu itu becek dan banyak bekas sepatu. Parahnya, tipikal orang Indonesia, udah tau toilet duduk masih juga dipakai jongkok yang terlihat bekas sepatu di tutupan toilet..-_-" . Setelah ketemu ATM, cari makanan di gerai penjualan barang, terus cari lapak buat tidur.

The best spot untuk tidur adalah di lantai 2 di daerah tempat tennant-tennant kopi yang sudah tutup. Di sana banyak sekali bangku-bangku kosong setelah tengah malam. Sayangnya, saya gak bisa tidur di sana soalnya, masih ada tennant yang under construction walaupun tengah malam. Kayaknya benar-benar diburu untuk pembukaan. Lokasi kedua, saya coba tidur di mushalla. Di sini sih, tenang dan sunyi... tapi dinginnya gak tahan, soalnya AC 24 jam dan terlalu besar PK-nya untuk mushalla yang kecil. Walhasil, udah pakai jaket dan melilit tubuh, tetap aja kedinginan.

Pukul 4, saya sudah check in dan menuju ke ruang tunggu. Hal lainnya, ternyata kalau mau ke toilet mesti keluar dari ruang tunggu dan masuk lagi dari depan dan diperiksa lagi sama petugas...-_-" . Untung ada travelator yang bisa menghemat energi, tapi jadi repot sendiri karena harus diperiksa ulang. Dan sampai keberangkatan, praktis saya nggak tidur.

Secara umum, bandara baru Kualanamu lebih bagus dan lebih luas dari Polonia. Kalau mau dibandingkan, gaya arsitektur bandara mirip sama Terminal 3 Soekarno Hatta atau bandara Sultan Hasanuddin. Langit-langit tinggi dan dekorasi yang modern. Sejujurnya, saya jauh lebih suka di bandara ini dibandingkan Polonia dulu...Ya iyalah....Polonia kan udah kayak terminal bus, sesak dan sumpek kalau pas ramai. Semoga pihak pengelola mampu konsisten dalam merawat bandara ini.

Sunday 13 October 2013

Kata baru : Taekechow

Masih dalam rangkaian liburan di Hadyai kemarin, saya berkesempatan mengunjungi beberapa tempat wisata di sana. Nah, apa itu taekechow, artinya dan maksudnya akan saya ceritakan disini...#ala drama...



Tersebutlah...*gaya drama lagi*....Sewaktu saya dan teman yang baru kenalan di perjalanan ke Hadyai dalam perjalanan pulang dari Klong Hae floating market. Jadi, sebelumnya kita sudah sepakat sama supir tuk-tuk untuk bawa kita pergi-pulang ke Klong Hae dengan biaya 400 baht (yang menurut beberapa sumber blog yang saya baca, biasanya mereka minta 500-700 baht). Seperti biasa, supir tuk-tuk pun membawa kita ke tujuan dengan gaya mengemudi ala supir bajaj....kenapa? soalnya waktu belok, gak ada yang tau kalau tuk-tuknya mau belok kecuali Tuhan dan supir sendiri...mana belokannya patah lagi, pokoknya gak mulus deh. Hingga akhirnya sampai di Klong Hae.

Nah, ceritanya setelah kita mau pulang, kita kembali mencari tuk-tuk yang tadi kita sewa diantara hamparan tuk-tuk lain yang parkir di tempat parkir. Sewaktu kita naik dan duduk, pak supir ternyata ngobrol sesuatu sama kita. Deg.....saya khawatir kalau si supir minta tambahan ongkos lagi, soalnya kejadian begitu saya suka baca di blog. Dengan berusaha berbahasa Inggris yang bikin saya mau nangis untuk mengerti apa yang dibilang supir, saya pasang kuping baik-baik. Si supir mulai ngomong bahasa yang sama sekali tak saya mengerti...-_-"

Lantas, saya pun saling melihat dengan dua teman lain, yang juga sama-sama mendengar, seolah mau bilang "Lu ngerti kagak apa yang dibilang ini supir?" dan salah satu teman berusaha menrjemahkan. "Sorry, what you said?" kata teman saya yang dijawab supir "Taekechow, taekechow...only 600 baht...good." Lah....apa itu taekechow? nama barang? nama binatang? tempat wisata? Dan kita masih gak ngerti....-_-""

Si supir pun bilang lagi , "You speak Malay?" kami pun menjawab "yes" dan si supir kembali ngomong. Mungkin perasaan si supir, dia udah ngomong bahasa Melayu kok masih belum ngerti juga. Padahal, suara yang sampai ke telinga kami jelas-jelas bukan bahasa Melayu, logat yang manapun....huhuhu...rasanya pengen jedutin kepala ke dinding. Dan pada akhirnya dia bilang "Taekechow...Naked show...only 600 baht" ohhh....naked show...baru deh kita paham. Apa ???!!! Ternyata kita ditawari untuk melihat naked show di sana...oh....ya ampun, mau jadi apa saya kalau ikut ke sana? Hahaha..

Untung tadi kita gak langsung bilang "yes" waktu ditawarin gitu. Bisa-bisa jadi berabe urusan...mana duit tinggal dikit dan kalau ketahuan orangtua, bisa dipecat jadi anak....Singkat cerita, sepanjang perjalanan pulang kita malah ketawa mengingat kejadian penawaran taekechow tadi...mungkin naked show di lidah orang Thailand berubah jadi taekechow, soalnya waktu saya beli tiket pulang yang jual nanya "Penang? by bus or van (van dibaca "wen") ?.....hhmm....

Sampai di Hadyai kembali, si supir masih ngotot buat nawarin ke taekechow tadi. Malah, dia ngasi diskon jadi 500 baht dan sepuasnya sampai pagi....ckckck...benar-benar menggoda iman! Kami cuma bilang, kami nanti hubungi kalau kami minat...waduh, si supir merangkap jadi germo ternyata. Tak bisa dipungkiri, memang Hadyai terasa lebih hidup di waktu malam saat pub dan berbagai hiburan buka. Juga banyak salon dan tempat panti pijat yang menawarkan pijat dengan harga 200 baht. Bahkan saya melihat di depan guesthouse saya masih banyak "ayam" yang menjajakan diri sampai jam 5 pagi.....dan turis- turis asing baru keluar juga di malam hari. Hmm...jadi penasaran, kira-kira gimana ya, kalau waktu itu saya setuju dan masuk ke naked show tersebut ?  :p......


Monday 7 October 2013

Berbagai Makanan di Trip PEN-HDY

Wisata kuliner kali ini boleh dibilang yang paling sukses selama saya jalan-jalan ke luar negeri. Saya sempat berbagai variasi makanan yang ada, baik di Penang maupun di Hadyai. Nah, ini beberapa makanan yang kemarin saya sempat coba.

1. Tom Yam



Sebenarnya nggak spesial ya...soalnya di Indonesia juga banyak. Nah....mumpung saya kemarin ke tempat asalnya tom yam, gak ada salahnya pengen nyoba tom yam di kampungnya sendiri. Saya sendiri sempat coba dua versi tom yam, tom yam udang dan tom yam daging, yang harganya sekitar 70 baht (Mahal coy....-_-"). Penilaian saya : Mungkin karena saya makan di restoran, rasanya ada "yang kurang" dari tom yam nya. Yang terasa cuma asem doang, dan kurang pedas. Yang saya apresiasi : baik udang dan daging yang dihidangkan ternyata banyak...hehehe...

2. Pulut Mangga



Alias ketan mangga, yaitu ketan yang dimakan bersama dengan potongan mangga dengan vla (terserah deh, namanya mau saus atau kuah juga boleh...) yang kayaknya larutan santan+vanili. Harganya 50 baht, dijual di dekat Lee Gardens Plaza, Hadyai. Saya pikir awalnya, mahal juga sih harga camilan sampai 50 baht. Ternyata, porsinya lumayan banyak juga sampai-sampai makan malam cuma pakai pulut mangga ini doang (dan penghematan pastinya....:) ). Sejauh ini, camilan ini yang buat saya pengen nanti coba lagi kalau ke Thailand.

3. Aneka Jajanan dan Minuman di Klong Hae Floating Market



Karena kebetulan sampai di Hadyai hari Minggu, sorenya pas sekali kalau jalan-jalan ke pasar terapung ini. berbagai variasi makanan dijual mulai dari 15 baht sampai 25 baht, dan mengenyangkan juga walaupun tarafnya "camilan". Yang saya beli waktu itu adalah pepes otak-otak yang seharga 20 baht, sate sosis gambar Angrybird dan Doraemon seharga 10 baht (kreatif nih, yang jualan...) dan minuman yang gelasnya dari tanah liat dan boleh dibawa pulang (yang sampai rumah berubah fungsi jadi celengan, gara-gara ada yang retak....huuff...) seharga 20-25 baht. Total makan dan minum ini itu habis 75 baht, dan sebenarnya banyak lagi yang mau dibeli. Karena kenyang, akhirnya cuma liat-liat...

4. Pasembur



Atau Pasemboq mengikut dialek di Penang. Yang ke Penang (dan Malaysia) mungkin tau makanan ini. Gorengan yang dicampur dengan tauge dan sayur-sayur lalu dilumuri saus kacang. Sekilas sih, mirip siomay. Waktu saya beli, ada dua pilihan : All in one atau pilih sendiri-sendiri gorengannya. Saya jelas pilih yang All in one, seharga RM5 daripada beli gorengan sendiri-sendiri yang berharga RM1-RM2 per gorengan. Dan....lagi-lagi porsinya luar biasa banyaknya, sampai saya bungkus dan makan sewaktu pulang ke Medan....penghematan juga....:)

5. Laksa



Konon, laksa penang terkenal yang paling enak dari laksa lain  se Malaysia. Harganya RM3,50 dan porsinya gak besar tapi mengenyangkan juga. Inilah alasan kenapa saya minta Pasemburnya dibungkus, soalnya udah kenyang makan laksa...:) . Buat saya, rasanya laksanya mirip tom yam, tapi hmm...ya beda gitu...nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata deh...#halah.....

Pasembur dan laksa saya beli di Gurney Drive, tempat makan yang terkenal di Penang. Sedangkan sewaktu di Thailand, saya sebenarnya pengen beli durian yang besarnya menggugah selera yang dijual dalam sterofoam mulai dari 50 baht sampai 100 baht. Pokoknya, banyak makanan yang mau dibeli di Thailand kemarin, sayangnya keterbatasan waktu, ruang perut dan juga uang jadi penghalang.


Nah...demikianlah gambar durian yang pengen saya beli kemarin, tapi nggak jadi. Maunya, jalan-jalan berikutnya beli durian yang kayak gitu. Selamat berwisata kuliner....:)

Tuesday 1 October 2013

Hadyai pukul 08.00


Sebenarnya saya sudah banyak baca di blog mengenai tradisi masyarakat Thailand ini. Tapi, benar-benar baru saya rasakan sewaktu ke Hadyai kemarin bahwa setiap pagi (dan juga petang, katanya) kalau ada Lagu Kebangsaan Thailand yang diputar di tempat umum. Dan....yang terjadi adalah saya cuma melongo dan bingung..! hahaha....

Kejadiannya, sewaktu saya mau cari tau jadwal kereta api dan tarif kereta api ke berbagai tujuan di Thailand dan juga beberapa kota di Malaysia. Dari guesthouse, saya keluar pukul 07.50 dan cuma perlu waktu 5 menit ke stasiun kereta api Hadyai. Melihat keadaan toko-toko yang baru mulai buka, melihat orang-orang berjualan, mendengarkan sesama orang Thailand berbicara dalam bahasa Thai (yang sudah pasti saya tidak paham...-_-' Tapi saya dengar lucu! ), dan lain-lain. Nah....sesaat kemudian, sampai lah saya di Stasiun Hadyai.

Seperti kebanyakan bangunan di Thailand, dari luar stasiun terpampang besar foto Raja Thailand (yang memudar warnanya) menyambut setiap yang datang. Dengan bingung, soalnya mau tanya kemana soal informasi tiket, saya masuk ke stasiun. Di papan penunjuk, hanya ada 2 petunjuk : Loket pembelian hari ini, dan Loket pembelian pemesanan. Loh...Di mana bagian informasinya ? Mau tanya sama satpam (Maaf kalau bukan....) di stasiun, saya malas nanti malah nggak paham dan ribet. Jadi, saya coba cari-cari sendiri dan bolak-balik antara dua loket tadi.

Nah...sewaktu bingung itu, dan juga saat itu saya foto-foto di dalam stasiun, sekitar pukul 07.59 ada pengumuman dari pengeras suara dari petugas stasiun yang berisi pemberitahuan tentang.......saya nggak tau....hahaha...(kan dalam bahasa Thai..:p ). Saya kira sih, pengumuman supaya penumpang jangan terlalu dekat dengan rel atau ada kereta api mau datang, seperti lazimnya stasiun di Indonesia. Eh......tiba-tiba habis pengumuman, terdengar suara lagu, yang saya pikir nada kereta api mau berangkat.....tapi, kok semuanya jadi pada diam dan berdiri ?

Usut-punya usut dan dengan memerhatikan dengan saksama, saya berkesimpulan kalau yang diputar adalah lagu kebangsaan Thailand...dan ajaibnya, abang-abang tukang ojek dan tukang-tukang lainnya yang ada di sekitar stasiun juga ikut berdiri...Lah, saya ? Saya cuma ikutan berdiri tidak bergerak, tapi saya celingak-celinguk melihat orang-orang yang semuanya berdiri dengan sikap sempurna. Tidak sampai 1 menit, lagu kebangsaan Thailand selesai (bandingkan dengan Lagu Indonesia Raya yang sampai 4 menit...itupun baru Stanza 1 dari 3 stanza...! ) dan semuanya kembali ke aktivitas. Ckckck...salut...

Singkat cerita, setelah intip-intip, saya dapat juga jadwal kereta api dan tarifnya. Dan kemudian keluar melanjutkan perjalanan mengelilingi Jalan Niphatuthit buat jalan-jalan....Saya berpikir, kalau dibuat di Indonesia, gimana ya? upacara tiap hari Senin aja gak pernah serius dimaknai, apalagi kalau tiap hari...