among us

Sunday 13 October 2013

Kata baru : Taekechow

Masih dalam rangkaian liburan di Hadyai kemarin, saya berkesempatan mengunjungi beberapa tempat wisata di sana. Nah, apa itu taekechow, artinya dan maksudnya akan saya ceritakan disini...#ala drama...



Tersebutlah...*gaya drama lagi*....Sewaktu saya dan teman yang baru kenalan di perjalanan ke Hadyai dalam perjalanan pulang dari Klong Hae floating market. Jadi, sebelumnya kita sudah sepakat sama supir tuk-tuk untuk bawa kita pergi-pulang ke Klong Hae dengan biaya 400 baht (yang menurut beberapa sumber blog yang saya baca, biasanya mereka minta 500-700 baht). Seperti biasa, supir tuk-tuk pun membawa kita ke tujuan dengan gaya mengemudi ala supir bajaj....kenapa? soalnya waktu belok, gak ada yang tau kalau tuk-tuknya mau belok kecuali Tuhan dan supir sendiri...mana belokannya patah lagi, pokoknya gak mulus deh. Hingga akhirnya sampai di Klong Hae.

Nah, ceritanya setelah kita mau pulang, kita kembali mencari tuk-tuk yang tadi kita sewa diantara hamparan tuk-tuk lain yang parkir di tempat parkir. Sewaktu kita naik dan duduk, pak supir ternyata ngobrol sesuatu sama kita. Deg.....saya khawatir kalau si supir minta tambahan ongkos lagi, soalnya kejadian begitu saya suka baca di blog. Dengan berusaha berbahasa Inggris yang bikin saya mau nangis untuk mengerti apa yang dibilang supir, saya pasang kuping baik-baik. Si supir mulai ngomong bahasa yang sama sekali tak saya mengerti...-_-"

Lantas, saya pun saling melihat dengan dua teman lain, yang juga sama-sama mendengar, seolah mau bilang "Lu ngerti kagak apa yang dibilang ini supir?" dan salah satu teman berusaha menrjemahkan. "Sorry, what you said?" kata teman saya yang dijawab supir "Taekechow, taekechow...only 600 baht...good." Lah....apa itu taekechow? nama barang? nama binatang? tempat wisata? Dan kita masih gak ngerti....-_-""

Si supir pun bilang lagi , "You speak Malay?" kami pun menjawab "yes" dan si supir kembali ngomong. Mungkin perasaan si supir, dia udah ngomong bahasa Melayu kok masih belum ngerti juga. Padahal, suara yang sampai ke telinga kami jelas-jelas bukan bahasa Melayu, logat yang manapun....huhuhu...rasanya pengen jedutin kepala ke dinding. Dan pada akhirnya dia bilang "Taekechow...Naked show...only 600 baht" ohhh....naked show...baru deh kita paham. Apa ???!!! Ternyata kita ditawari untuk melihat naked show di sana...oh....ya ampun, mau jadi apa saya kalau ikut ke sana? Hahaha..

Untung tadi kita gak langsung bilang "yes" waktu ditawarin gitu. Bisa-bisa jadi berabe urusan...mana duit tinggal dikit dan kalau ketahuan orangtua, bisa dipecat jadi anak....Singkat cerita, sepanjang perjalanan pulang kita malah ketawa mengingat kejadian penawaran taekechow tadi...mungkin naked show di lidah orang Thailand berubah jadi taekechow, soalnya waktu saya beli tiket pulang yang jual nanya "Penang? by bus or van (van dibaca "wen") ?.....hhmm....

Sampai di Hadyai kembali, si supir masih ngotot buat nawarin ke taekechow tadi. Malah, dia ngasi diskon jadi 500 baht dan sepuasnya sampai pagi....ckckck...benar-benar menggoda iman! Kami cuma bilang, kami nanti hubungi kalau kami minat...waduh, si supir merangkap jadi germo ternyata. Tak bisa dipungkiri, memang Hadyai terasa lebih hidup di waktu malam saat pub dan berbagai hiburan buka. Juga banyak salon dan tempat panti pijat yang menawarkan pijat dengan harga 200 baht. Bahkan saya melihat di depan guesthouse saya masih banyak "ayam" yang menjajakan diri sampai jam 5 pagi.....dan turis- turis asing baru keluar juga di malam hari. Hmm...jadi penasaran, kira-kira gimana ya, kalau waktu itu saya setuju dan masuk ke naked show tersebut ?  :p......


No comments:

Post a Comment