among us

Sunday 20 October 2013

Epilog : Pra Keberangkatan Trip PEN - HDY

Setelah sebelumnya saya memutuskan untuk mengambil pilihan naik Damri yang terakhir untuk ke bandara Kualanamu, maka saya pun bergegas untuk ke pool bus yang terletak di salah satu mall di Medan. Setibanya di sana pukul 21.30 , eh...ternyata petugasnya bilang udah mau berangkat. Lah, saya mana waktu itu mau ke toilet dan mau ambil uang aja gak sempat, karena petugas bilang bus akan segera berangkat. Untung saya nggak ketinggalan, kalau nggak terpaksa deh naik taksi....




Naik ke bus, yang busnya ukurannya lebih kecil dari bus Damri yang di Jakarta, ternyata yang naik cuma 3 orang termasuk saya. Setelah cerita-cerita , ternyata si abang yang penumpang juga berangkatnya jam 7 pagi dan sengaja naik Damri supaya murah dan nggak ketinggalan. Haha...ternyata ilmu pengiritan kita sama dan setipe. Di tengah jalan, petugas mengutip ongkos yang besarnya Rp15.000 dan kemudian dikasi tiket. Perjalanan mulus sampai ke bandara, kurang lebih 1 jam dari berangkat.

Di bandara, sudah jelas...saya mencari toilet dulu dan ATM buat ngambil uang. ATM di lantai paling atas sih, OK dan bagus. Nah, toilet yang di lantai bawah waktu itu becek dan banyak bekas sepatu. Parahnya, tipikal orang Indonesia, udah tau toilet duduk masih juga dipakai jongkok yang terlihat bekas sepatu di tutupan toilet..-_-" . Setelah ketemu ATM, cari makanan di gerai penjualan barang, terus cari lapak buat tidur.

The best spot untuk tidur adalah di lantai 2 di daerah tempat tennant-tennant kopi yang sudah tutup. Di sana banyak sekali bangku-bangku kosong setelah tengah malam. Sayangnya, saya gak bisa tidur di sana soalnya, masih ada tennant yang under construction walaupun tengah malam. Kayaknya benar-benar diburu untuk pembukaan. Lokasi kedua, saya coba tidur di mushalla. Di sini sih, tenang dan sunyi... tapi dinginnya gak tahan, soalnya AC 24 jam dan terlalu besar PK-nya untuk mushalla yang kecil. Walhasil, udah pakai jaket dan melilit tubuh, tetap aja kedinginan.

Pukul 4, saya sudah check in dan menuju ke ruang tunggu. Hal lainnya, ternyata kalau mau ke toilet mesti keluar dari ruang tunggu dan masuk lagi dari depan dan diperiksa lagi sama petugas...-_-" . Untung ada travelator yang bisa menghemat energi, tapi jadi repot sendiri karena harus diperiksa ulang. Dan sampai keberangkatan, praktis saya nggak tidur.

Secara umum, bandara baru Kualanamu lebih bagus dan lebih luas dari Polonia. Kalau mau dibandingkan, gaya arsitektur bandara mirip sama Terminal 3 Soekarno Hatta atau bandara Sultan Hasanuddin. Langit-langit tinggi dan dekorasi yang modern. Sejujurnya, saya jauh lebih suka di bandara ini dibandingkan Polonia dulu...Ya iyalah....Polonia kan udah kayak terminal bus, sesak dan sumpek kalau pas ramai. Semoga pihak pengelola mampu konsisten dalam merawat bandara ini.

4 comments:

  1. Mengenai toilet duduk itu, yg bikin bandara juga salah. Sudah tahu rakyat Indonesia masih banyak yg pakai toilet jongkok harusnya diakomodasi juga dong, jangan serta-merta menganggap semua orang bisa make toilet duduk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah..itu dia...sejauh ini saya juga belum lihat ada toilet jongkok di KNIA...

      Delete
  2. Dah lama tak singgah di sini hehehe..

    Ada detail tak utk jadual keberangkatan dmari bas dari/ke kota meda/kuala namu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe...selamat datang...:)
      tidak ada jadwal pasti bis Damri...yang jelas, prinsipnya sama macam bis Damri yang di Jakarta...
      kalau jadwal kereta api ada, di stasiun bandara minta saja brosur jadwalnya...

      Delete