among us

Monday 27 January 2014

Jalan Darat ke Kamboja via Thailand

Setelah berhari-hari bertualang di Negeri Gajah Putih, pada hari ke ... (lupa, sebentar diingat)... 5 , saya melanjutkan perjalanan ke Kamboja, naik kereta api ke Aranyaprathet, kelas 3 (you know lah, gimana rasanya naik kereta api kelas 3 di Thailand) selama hampir 7 jam ! Di tiket tertulis kita sampai jam 12.50 , kenyataannya kita baru sampai di Aranyaprathet pukul 13.40...ckck...

Pagi hari buta, dari stasiun Hua Lumphong , Bangkok saya bersiap melanjutkan perjalanan ke Kamboja. Harga tiket untuk perjalanan 6 jam lebih ini adalah 48 baht. Murah sekali, tapi lebih  murah kalau kita orang Thai...nggak bayar sepeserpun! Ini saya lihat dari tiket punya orang Thai yang di kolom "price" nya tertulis 0. Nah, karena saya shalat subuh dulu jam 5.30 , maka saya beli tiket pukul 5.40 dan langsung aja si petugas bilang cepat karena kereta mau berangkat. Dengan tergopoh-gopoh dan membawa ransel yang berat, saya ke jalur 6 yang merupakan kereta ke Aranyaprathet (mulai dari sini saya sebut "Aran" aja ya...ribet nulisnya...) dan kereta api berangkat pukul 5.55 , sesuai jadwal.

Stasiun Hua Lumphong


Nah, niatnya saya mau tidur di kereta karena sudah pasti pemandangannya gak jauh beda dengan di Indonesia. Walaupun berusaha untuk tidur, tetap aja saya gak bisa tidur. Entah karena terlalu senang mau ke Kamboja atau memang suara kereta apinya bersik, yang jelas sepanjang perjalanan saya cuma merhatiin sekeliling : memperhatikan orang yang jualan, memperhatikan pemandangan, bahkan memperhatikan pasangan sesama jenis yang duduknya di seberang tempat duduk saya (ini ciri orang bosan dan kurang kerjaan...:D ). Sudah berkali-kali ke toilet, tapi rasanya perjalanan panjang dan lama. Akhirnya, saya pun tertidur setelah 2 jam perjalanan.

Setelah bangun, ternyata perjalanan masih jauh. Tidur, bangun sampai 3 kali tetap juga masih di dalam kereta api. Matahari makin tinggi, pemandangan berubah-ubah dari sawah, ladang, perumahan, sawah, ladang, perumahan, lagi dan terus menerus. Yang unik, bahkan kereta api berhenti di stasiun yang lebih mirip gubuk, yang satu-satunya penanda kalau itu stasiun adalah plang nama stasiun. Mau beli makanan, takut dan malas. Takut karena gak tau apa yang ada di dalam makanan, malas untuk berkomunikasi dengan orang Thai. Setelah sekian lama, akhirnya sampailah saya di stasiun Aran yang merupakan stasiun terakhir. keluar dari stasiun, naik ojek (yang di sana disebut motor tuk-tuk) 60 baht sampai ke perbatasan yang jaraknya 6 km lagi dari stasiun. Sebenarnya ada juga sih naik bus yang biasa dipake buat orang lokal, tapi kelihatannya lama karena nunggu penumpang.

Perbatasan Thailand - Kamboja


Di perbatasan, dari kejauhan sudah kelihatan gerbang yang mirip Angkor Wat, berarti sebentar lagi saya masuk ke Kamboja nih...:D  masuk ke kantor imigrasi Thailand yang antriannya panjang kayak ular naga, karena loket untuk asing hanya 2. Setelah hampir 1 jam menunggu , saat saya sudah mendekati loket tau-tau ada petugas menyuruh untuk masuk antrian di loket imigrasi untuk orang Thai. Hmmppfhh. Sabar aja , mana di dalam AC nya nggak berasa. Setelah cap paspor, keluar dari imigrasi Thailand, kita akan melewati "Friendship Bridge" antara Thailand dan Kamboja. Tapi....Ya Tuhan, bau nya na'udzubillah, seperti bau isi perut ikan yang membusuk bertahun-tahun. Di bawah jembatan ini ada sungai kecil yang isinya sampah. Seumur-umur, inilah tempat paling bau yang saya kunjungi. Setelah jembatan ini, kita akan melihat gerbang masuk Kamboja dengan deretan kasino di kiri kanan dan juga pasar pinggir jalan. Kontras sih, tapi...Selamat Datang di Kamboja ! Akhirnya sampai juga di Kamboja!

13 comments:

  1. Btw keretanya sama ga dengan yang ada di Indonesia??

    ReplyDelete
    Replies
    1. hmm...yang kelas 3 di thailand duduknya sih kayak yang kelas bisnis, tapi bangkunya dari kayu...kayaknya gerbongnya sejak tahun 80-an gak ada direstorasi...

      Delete
  2. naik kereta di luar negeri.. wuuu mau..
    saya pecinta kereta nih! haha :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe..saya udah pernah naik kereta di Malaysia sama Thailand sejauh ini, mbak...:)

      Delete
  3. Naik kereta ?
    Berapa duit boss ?

    www.travelshroom.com

    ReplyDelete
  4. Gan makasih postingannya. Kebetulan ane ada rencana backpacking ke Kamboja via Bangkok dalam waktu dekat. Mau infonya, Gan, di imigrasi perbatasan ntar kena charge atau apa gitu karena bukan warga Thai? Maaf kalo pertanyaan rada oon, belom pernah jalan-jalan dua negara sekaligus :) Makasih ya sebelumnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. gak ada kena bayar apa2 gan..paspor Indonesia bebas visa buat negara2 ASEAN kecuali Myanmar..:)

      Delete
  5. wah..udah baca beberapa postingan ternyata banyak juga yah scam dari tuk-tuk ituh.. banyak yg di bawa ke gedung buat bayar visa disana.. dan banyak juga yang bilang kalo imigrasinya lamban.kalo mau cepet harus bayar petugas secara terang2an. kmaren ke siem reap nya ga gan?? kalo iyah sampe sana jam berapa yah?? rata2 sih baca postingan 12-14 jam perjalanan yah dari bangkok ke siem reap??

    ReplyDelete
    Replies
    1. hmm...saya nggak kena scam tuk-tuk di Aran..tarif wajar buat ojek 60 baht, tuk-tuk 80 baht per tuk-tuk, ingat, per tuk-tuk bukan per orang....
      kalau masalah lamban, namanya juga loket buat foreign paspor cuma 2, yang masuk banyak...wajar jadi panjang antriannya...
      kalau dihitung dari Hua Lumphong, saya sampai di Siem Reap jam 5 sore, kurang lebih 12 jam termasuk antri di imigrasi Thailand dan Kamboja...

      Delete
  6. mas katanya sekarang VOA Free ya? dulu kata teman saya bayar 20$ per orang. makasih.

    ReplyDelete

  7. Wah keren, lengkap banget! ^^ Nice posting

    ReplyDelete